By Osis smk N 2 banyumas |
Pengertian, Fungsi, dan Tujuan Organisasi OSIS
Dengan mengetahui pengertian, fungsi dan tujuan Organisasi OSIS yang jelas, maka akan membantu para pembina, pengurus, dan perwakilan kelas untuk mendayagunakan OSIS ini sesuai dengan fungsi dan tujuannya.
I. PENGERTIAN DAN PERANAN
Dalam upaya mengenal, memahami dan mengelola Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), diperlukan kejelasan mengenai pengertian dan
peranan tentang Organisasi Siswa Intra Sekolah itu sendiri. Dengan
pengertian dan peranan yang jelas, akan membantu para pengurus OSIS,
pembina, dan perwakilan kelas untuk mendayagunakan OSIS, sesuai dengan
fungsinya.
Secara
sistematis OSIS mempunyai pengertian: Kelompok kerja sama antara
pribadi, yang pesertanya adalah siswa pada satuan pendidikan sesuai
jenjangnya, yang terletak di dalam dan di antara lingkungan sekolah,
yang tugasnya berkesinambungan guna mencapai tujuan bersama. Sedangkan
secara organisasi pengertian OSIS itu sendiri merupakan salah satu jalur
pembinaan kesiswaan, dan merupakan salah satu sistem yang berfungsi
sebagai tempat kehidupan berkelompok siswa bekerja sama untuk mencapai
tujuan bersama.
Guna
menunjang peranan pengurus OSIS maka perlu ditumbuhkan sifat-sifat
kepemimpinan. Oleh karena itu perlu disampaikan pula dalam sebuah
pelatihan dasar atau upgrading bagi pengurus OSIS tentang materi
kepemimpinan, macam-macam dan tipe seorang pemimpin. Akhir dari kegiatan
ini, ditekankan sekali lagi dalam evaluasi bahwa sebagai suatu
organisasi OSIS, tetap perlu memperhatikan faktor-faktor yang sangat
berperan agar OSIS dapat senantiasa hidup dalam arti memiliki kemampuan
beradaptasi agar tetap eksis. Faktor-faktor tersebut antara lain: sumber
daya, efisiensi, koordinasi kegiatan dengan lingkungan luar, dan
terpenuhinya fungsi dan peran seluruh komponen (pengurus OSIS,
perwakilan kelas, pembina OSIS, pihak sekolah dan masyarakat luas,
termasuk para orangtua siswa).
Apa sih OSIS itu?
OSIS
(Organisasi Siswa Intra Sekolah) merupakan satu-satunya organisasi
kesiswaan yang berada di lingkungan sekolah. Tujuan didirikannya OSIS
adalah untuk melatih siswa dalam berorganisasi dengan baik dan
menjalankan kegiatan sekolah yang berhubungan dengan siswa.
Sebagai
satu-satunya wadah organisasi siswa di sekolah untuk mencapai tujuan
pembinaan dan pengembangan kesiswaan yang selaras dengan visi misi
sekolah maka organisasi ini bersifat intra sekolah, artinya tidak ada
hubungan organisatoris dengan OSIS di sekolah lain, dan tidak menjadi
bagian dari organisasi lain yang ada di luar sekolah. Karena
OSIS sendiri merupakan wadah organisasi siswa di sekolah. Oleh karena
itu setiap siswa secara otomatis menjadi anggota OSIS. Keanggotaan itu
secara otomatis berakhir dengan keluarnya siswa dari sekolah yang
bersangkutan.
Kegiatan
yang dilaksanakan oleh OSIS dapat dibagi atas 2 macam kegiatan, yaitu
kegiatan rutin dan kegiatan insidentil. Contoh kegiatan rutin adalah
melaksanakan peringatan Hari Besar Agama Islam, peringatan Hari Besar
Nasional, Latihan Kepemimpinan, Peringatan Hari Jadi Sekolah, Masa
Orientasi Siswa baru, latihan pidato, senam bersama, penerbitan mading
dan lain-lain. Dalam pengertian bahwa kegiatan tersebut sudah
dijadwalkan terlebih dahulu dan bersifat rutin diadakan, entah tiap
tahun, tiap bulan atau tiap minggu.
Sedangkan
kegiatan insidentil adalah berupa kegiatan yang sifatnya tidak rutin
hanya sesekali diadakan sesuai dengan aspirasi yang berkembang atau
disebabkan adanya instruksi dari pihak sekolah. Contoh kegiatan
insidentil adalah pelaksanaan seminar anti narkoba, pelatihan pengolahan
limbah sampah organik, mengikuti lomba yang diadakan di luar sekolah,
mengirimkan utusan dalam sebuah kegiatan seni atau agama dan lain-lain.
Susunan pengurus OSIS terdiri setidaknya atas Pengurus Inti dan Seksi-seksi. Pengurus
inti terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan Bendahara. Adapun
seksi-seksi dibentuk sesuai dengan kebutuhan dan kondisi di sekolah
masing-masing. Penamaan seksi atau bidangnya pun macam-macam. Ada seksi
keagamaan (ada juga yang menyebutnya seksi Kerohanian Islam, seksi
Pembinaan Ketaqwaan terhadap Tuhan YME dll), seksi kepemimpinan
(beberapa OSIS menyebutnya seksi Bela Negara, atau seksi Kehidupan
Berbangsa dan Bernegara, atau seksi Pembinaan Organisasi dan Pendidikan
Politik), seksi Humas (hubungan kemasyarakatan, seksi Olahraga (ada
yang menyebutnya seksi Kesehatan Jasmani), seksi Seni dan Bahasa (di
beberapa OSIS menyebutnya seksi Apresiasi dan Kreasi Seni serta
Berbahasa), seksi Keterampilan dan Kewiraswastaan, Seksi Pembinaan
Kepribadian dan Budi Pekerti Luhur dan mungkin masih ada sejumlah seksi
lainnya.
Kepengurusan
OSIS selalu diganti setiap tahun melalui sebuah mekanisme sistem yang
sudah diatur sedemikian rupa. Ada yang menyelenggarakan sebagaimana
layaknya Pemilu, dengan menyediakan bilik suara, kotak suara, lembar
pemilih, kampanya monologis dan dialogis, pemaparan visi misi dan
program kerja, sampai ke model pemilihan yang sederhana yakni dengan
mengenalkan para calon Ketua OSIS ke masing-masing kelas, diberi
kesempatan berorasi 3-5 menit, kemudian para siswa yang ada di kelas
disuruh memilih dengan cara menulis di kertas yang sudah disediakan
panitia. Ada juga sistem rekrutmen pengurus OSIS yang berdasarkan
intervensi (campur tangan) pihak sekolah. Maksudnya ialah Kepala
Sekolah, Pembina OSIS atau Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan sudah
menentukan siapa-siapa saja yang berhak dan boleh menjadi Ketua dan
pengurus OSIS tanpa harus melalui sistem pemilihan langsung. Yang pasti
masing-masing memiliki sisi positif dan negatifnya.
Siapa saja yang boleh jadi Pengurus OSIS?
Pada
prinsipnya siapapun boleh dan bisa jadi Ketua dan pengurus OSIS. Hanya
saja mengingat tugas dan tanggung jawab pengurus OSIS itu berat dan
cukup menyita perhatian akhirnya diadakan semacam seleksi untuk
menentukan siapa saja yang boleh dan berhak jadi pengurus OSIS. Seleksi
semacam ini memang penting karena citra baik sebuah sekolah salahsatunya
tergantung pada imej yang dibangun oleh para pengurus OSIS nya melalui
kegiatan-kegiatan yang mereka rancang dan lakukan.
Di MAN Kotabaru misalnya yang boleh jadi pengurus OSIS adalah mereka-mereka yang berstatus anak kelas XI dengan catatan mereka sudah pernah mengikuti kegiatan kepanitiaan yang diadakan oleh pengurus OSIS minimal sebanyak 3 kali. Diusahakan pula komposisi (jumlah dan susunan) pengurus OSIS harus seimbang dari segi keterwakilan kelas atau jurusan juga dari segi jenis kelamin. Artinya jangan sampai lebih banyak laki-laki dibanding perempuannya atau sebaliknya, serta jangan pula didominasi oleh kelas tertentu saja. Anak kelas XII sengaja tidak dilibatkan lagi dalam kepengurusan OSIS dengan pertimbangan mereka sebaiknya lebih berkonsentrasi pada persiapan menghadapi Ujian Nasional.
Masa
kepengurusan OSIS idealnya dimulai dari sekitar bulan September sampai
ke bulan Agustus tahun berikutnya. Pertimbangannya adalah tahun ajaran
baru biasanya dimulai pada pertengahan Juli, sedang Agustus biasanya
banyak disibukkan dengan kegiatan peringatan hari kemerdekaan RI dan
pengenalan sekolah lebih lanjut (bagi siswa baru). Sehingga pada bulan
September prosesi pemilihan Ketua dan Pengurus OSIS lebih mungkin
dilaksanakan karena siswa baru pun selain sudah lebih mengenal satu sama
lain, mereka juga akan lebih mengenal siapa saja kakak kelas mereka
yang bakal menjadi calon ketua atau pengurus OSIS.Di MAN Kotabaru misalnya yang boleh jadi pengurus OSIS adalah mereka-mereka yang berstatus anak kelas XI dengan catatan mereka sudah pernah mengikuti kegiatan kepanitiaan yang diadakan oleh pengurus OSIS minimal sebanyak 3 kali. Diusahakan pula komposisi (jumlah dan susunan) pengurus OSIS harus seimbang dari segi keterwakilan kelas atau jurusan juga dari segi jenis kelamin. Artinya jangan sampai lebih banyak laki-laki dibanding perempuannya atau sebaliknya, serta jangan pula didominasi oleh kelas tertentu saja. Anak kelas XII sengaja tidak dilibatkan lagi dalam kepengurusan OSIS dengan pertimbangan mereka sebaiknya lebih berkonsentrasi pada persiapan menghadapi Ujian Nasional.
Fungsi
Salah satu ciri pokok suatu organisasi
ialah memiliki berbagai macam fungsi. Demikian pula OSIS sebagai suatu
organisasi memiliki beberapa fungsi dalam mencapai tujuan.
Sebagai jalur dari pembinaan kesiswaan, fungsi OSIS adalah :
1. Sebagai Wadah
Organisasi Siswa Intra Sekolah merupakan
satu-satunya organisasi siswa yang resmi di sekolah dan sebagai wadah
kegiatan para siswa di sekolah dengan jalur pembinaan yang lain untuk
mendukung tercapainya tujuan pembinaan kesiswaan.
2. Sebagai Motivator
Motivator adalah pendorong lahirnya
keinginan dan semangat para siswa untuk berbuat dan melakukan kegiatan
bersama dalam mencapai tujuan.
OSIS sebagai motivator berperan untuk
menggali minat dan bakat siswa serta mengembangkannnya melalui
kegiatan-kegiatan OSIS dan ekstrakurikuler.
3. Sebagai Preventif
Apabila fungsi yang bersifat intelek
dalam arti secara internal OSIS dapat menggerakkan sumber daya yang ada
dan secara eksternal OSIS mampu mengadaptasi dengan lingkungan, seperti
menyelelsaikan persoalan perilaku menyimpang siswa dan sebagainya.
Dengan demikian secara preventif OSIS ikut mengamankan sekolah dari
segala ancaman yang datang dari dalam maupun dari luar. Fungsi
preventif OSIS akan terwujud apabila fungsi OSIS sebagai pendorong lebih
dahulu harus dapat diwujudkan.
C. Tujuan
Setiap organisasi selalu memiliki tujuan
yang ingin dicapai, begitu pula dengan OSIS ada beberapa tujuan yang
ingin dicapai, antara lain :
1. Memahami, menghargai lingkungan hidup dan nilai-nilai dalam mengambil keputusan yang tepat.
2. Membangun landasan kepribadian yang kuat dan menghargai HAM dalam kontek kemajuan budaya bangsa.
3. Membangun, mengembangkan wawasan kebangsaan dan rasa cinta tanah air dalam era globalisasi.
4. Memperdalam sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, dan kerjasama secara mandiri, berpikir logis dan demokratis.
5. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta menghargai karya artistik, budaya, dan intelektual.
6. Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani memantapkan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Membangun landasan kepribadian yang kuat dan menghargai HAM dalam kontek kemajuan budaya bangsa.
3. Membangun, mengembangkan wawasan kebangsaan dan rasa cinta tanah air dalam era globalisasi.
4. Memperdalam sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, dan kerjasama secara mandiri, berpikir logis dan demokratis.
5. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta menghargai karya artistik, budaya, dan intelektual.
6. Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani memantapkan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
0 comments:
Post a Comment